DUNIA BUKAN SEGALANYA
Sejatinya setiap manusia menyadari bahwa hidupnya di dunia akan bertemu titik akhir berupa kematian. Saat kematian itu tiba, sirnalah segala kenikmatan hidup. Tinggallah manusia sebatang kara, terbujur kaku di dalam kubur
Oleh karena itu, Islam memberikan penjelasan bahwa kehidupan di dunia ini laksana pertanian menuju akhirat. Siapa yang menanam kebaikan ia akan memperoleh kebaikan dan sebaliknya
Dalam berbagai versi, mati adalah suatu keadaan titik balik, dimana inikah awal dari hidup yang sebenarnya. Jika mau masuk surga, maka tahapan ini pun harus kita lewati
Untuk itu, maka bekal yang cukup harus diusahakan terkumpul banyak. Agar perjalanan yang begitu panjang, bisa kita nikmati
Namun ternyata realita memperlihatkan bahwa manusia tetap asik dengan dunia, terbuai dan terlena dengan segala gemerlapnya.
Tidak kah kita menyadari bahwa pekerjaan dunia yang melelahkan tidak akan ada habisnya? Urusan satu selesai, muncul lagi urusan lainnya
Kadang kita lebih takut meninggalkan yang fana dibandingkan mengejar yang abadi. Mulai sekarang, ubahlah mindset kita, bahwa dunia ini hanyalah ladang. Menabur kebaikan sebanyak mungkin, dengan harapan di akhirat kita bisa bernostalgia dengan haru bahagia
………..
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan” (QS. Al Hadid: 20)
